Bercinta bukanlah sesuatu yang sulit, yang susah adalah bagaimana caranya agar kedua belah pihak bisa saling merasakan nikmat luar biasa dan tidak saling mengecewakan. Jangan keburu berpikir tabu dulu, karena bercinta punya korelasi dengan makna fundamental dari memiliki pasangan, yakni untuk menyenangkan satu sama lain. Menyenangkan pasangan tidak gampang, untungnya, ada sebuah buku yang bisa membimbing para suami dan istri untuk mendapatkan hal tersebut. Ya, Kamasutra.
Buku kuno ini bisa dibilang semacam manual book untuk meraih kebahagiaan dalam hubungan suami istri. Selama ini anggapan banyak orang tentang Kamasutra kebanyakan tidak bagus. Buku ini dianggap hanya berisi tentang bercinta, bercinta, dan bercinta. Padahal, secara makna Kamasutra jauh lebih dalam dari sekedar posisi untuk mencapai kenikmatan
Nah, berikut adalah fakta-fakta unik dari buku yang sempat tabu itu. Kita takkan membicarakan berbagai macam posisi bercinta ya, tetapi yang jauh lebih unik dari itu.
1. Makna Dalam di Balik Kata Kamasutra
Orang awam mungkin menganggap buku ini sebagai tata cara untuk menyenangkan pasangan. Padahal Kamasutra sebenarnya mengandung arti yang sangat dalam. Dilihat dari kata Kamasutra sendiri artinya sudah menunjukkan makna yang agung. Kama adalah salah satu kata penting dalam agama Hindu yang artinya hasrat. Dan hasrat ini merupakan salah satu dari empat pencapaian hidup terpenting dalam Hindu.
Sutra sendiri berarti benang yang bisa diartikan pula benda untuk mengikat. Jadi, jika digabungkan, Kamasutra adalah bagaimana cara untuk mengikat hasrat. Makna ini jangan hanya diimplementasikan dengan bercinta, tapi juga soal mental dan psikis. Makna Kamasutra ini sangat luas kalau kita pikirkan dengan dalam.
2. Buku Pelajaran Bercinta Paling Tua
Implementasi Kamasutra masih dipakai di era modern seperti sekarang. Padahal kalau dlihat dari riwayatnya sendiri, Kamasutra adalah salah satu buku yang bisa dibilang tertua. Bukan, Kamasutra tidak dibikin di tahun seribu sekian, jauh dari itu, yakni sekitar dua abad sebelum masehi. Bahkan ada yang bilang empat abad atau empat ratus tahun sebelum masehi.
Lantaran umur dan juga kontennya, maka disimpulkan jika Kamasutra adalah buku soal bercinta paling tua di muka Bumi. Hal ini bisa dibilang cukup unik karena hanya ada satu yang seperti ini di dunia.
3. Siapa Orang yang Ada di Balik Buku ini
Kamasutra adalah salah satu buku paling terkenal di dunia. Hampir semua orang tahu tentang buku ini meskipun belum pernah membaca tiap lembarnya. Tapi, meskipun sangat terkenal tapi hampir jarang sekali yang tahu siapa pengarangnya. Ya, pengarangnya sendiri adalah seorang filsuf Hindu bernama Vatsyayana.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah apa motivasi Vatsyayana menulis buku semacam ini. Sebagai seorang filsuf yang berpikir lebih dalam dari orang lain, tentu saja Vatsyayana tidak memiliki semacam keobesian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan hubungan badan. Dikatakan dalam bukunya, ia tertarik untuk menulis ini karena menurutnya persetubuhan memiliki nilai-nilai sendiri. Terutama untuk tujuan memperoleh jiwa spiritual yang murni.
4. Isi dari Kamasutra yang Mencengangkan
Jika dipandang sebagai buku manual bercinta, Kamasutra sangatlah lengkap. Ia terdiri dari sekitar 1250 ulasan yang terbagi rapi dalam 36 segmen. Tak hanya itu, di dalamnya juga disampaikan seni Kama yang berjumlah tujuh buah. Nah, yang paling penting lain adalah penjelasan mengenai posisi-posisi. Di dalam buku ini dikatakan ada sekitar 64 posisi bercinta yang bisa dilakukan.
Meskipun sangat banyak membahas soal teknik dan mekanisme bercinta, namun sejatinya hal-hal seperti itu hanyalah sekitar 20 persen dari Kamasutra. Selebihnya adalah pembahasan yang berhubungan dengan relationship dengan pasangan, membangun mental, makna filosofis, sampai bagaimana cara mengontrol hasrat.
5. Tak Semua Posisi di Kamasutra Bisa Dicoba
Meskipun seperti buku manual bercinta, namun nyatanya tidak semua yang ditulis dan digambarkan di Kamasutra bisa dicoba. Ya, ada beberapa jenis posisi super ekstrem yang jika dilakukan malah akan membawa petaka. Vatsyayana mengakui hal tersebut dalam salah satu ulasannya. Ia mengatakan, “Ya, beberapa bisa membuat seseorang sakit pinggang dan reumatik.
Vatsyayana memang tidak menjelaskan secara gamblang posisi mana saja yang berpotensi untuk membuat pinggul seseorang mengalami dislokasi. Ia mungkin sudah mempertimbangkan kemampuan para audiensnya. Sehingga keputusan untuk mencoba atau tidak dikembalikan kepada pembaca.
Kamasutra kental dengan stigma tidak bagus, padahal kalau dipelajari dengan seksama isinya justru lebih banyak mengajarkan tentang nilai-nilai dibandingkan soal bercinta. Meskipun demikian, keputusan tetap dikembalikan kepada masing-masing. Perlu atau tidak menggunakan buku ini. Namun sarannya adalah selalu lihat dari sisi yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar