Ketiga perempuan Yazidi itu juga telah meminta suaka di Jerman. Ketiga perempuan Yazidi itu menggunakan nama samaran Bushra, 21, Munira, 17, dan Noor, 22, dengan tujuan untuk melindungi identitas mereka.
Selain jadi korban perkosaan militan ISIS, mereka mengaku disiksa dengan cara diikat dan disundut rokok. Mereka juga dipaksa menikah dengan para militan ISIS.
Bushra, yang mencoba bunuh diri setelah ia dijual para militan ISIS menyebut penderitaan itu ibarat hidup di neraka. ”Orang yang telah membeli saya membawa saya ke rumah sakit,” katanya.
”Dia bilang dia akan memperkosa saya pada hari yang sama, namun saya sakit. Dia membawa saya ke rumah, mengikat tangan dan kaki saya, dan memperkosa saya,” lanjut Bushra. ”Dia memperkosa saya sekitar lima kali sehari. Adik saya hampir berusia 14 tahun ketika mereka memperkosanya.”
”Saya bisa mendengar dia berteriak, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya diikat,” imbuh Bushra. Cerita pilu ketiga perempuan Yazidi ini dianggap penting untuk dibeberkan di Inggris setelah siswi 15 tahun di negara itu, Yusra Hussein, hilang sejak tahun lalu dan diduga bergabung dengan ISIS.
Perempuan Yazidi lainnya, Munira, mengaku jadi korban perkosaan militan ISIS saat dia berusia 15 tahun. Dia ingat pria yang memperkosanya usianya empat kali lebih tua darinya.
“Kami ditahan di sebuah ruangan kecil dengan jendela kecil. Mereka mengatakan kepada kami, bahwa kami budak seks mereka,” lanjut Munira. ”Saya berada dalam kondisi mental yang mengerikan. Saya sangat terpukul. Saya sendirian. Dia memperkosa saya setiap hari. Karena pemerkosaan yang konstan, saya mengalami pendarahan dan tubuh saya kesakitan. Saya dulu selalu menangis setiap hari. Saya merindukan keluarga saya dan adik saya.”
Sementara itu, Noor, 22, mengatakan dia secara brutal diserang dan dibakar dengan api rokok setelah ia mencoba untuk melarikan diri dari kelompok radikal itu. Dia ditangkap pada bulan Agustus tahun 2014. ”Mereka mulai memilih gadis-gadis. Gadis-gadis itu berteriak, menjerit dan muntah,” ujarnya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar