Kamis, 02 Juni 2016

Kisah Nyata Reinkarnasi Manusia Terlahir Kembali

Apakah kisah reinkarnasi ini menjadi bukti nyata bahwa reinkarnasi itu memang ada? Reinkarnasi adalah konsep filosofis keagamaan bahwa setelah manusia meninggal dunia maka jiwanya akan hidup kembali dalam sebuah raga yang baru. Berasal dari bahasa Latin, reincarnation yang secara literal berarti ‘memasuki raga lagi’ atau ‘perpindahan jiwa’. Meskipun sangat sulit untuk memberikan bukti reinkarnasi itu nyata, banyak penelitian telah menyatakan bukti adanya reinkarnasi manusia di dunia. Termasuk diantaranya dokumentasi beberapa bukti nyata reinkarnasi yang diberikan oleh anak-anak balita yang secara akal sehat akan sulit untuk memberikan keterangan palsu. Berikut Kisah pembuktian reinkarnasi atau terlahir kembali yang dialami oleh manusia.


seorang anak kecil yang lahir di Ohio bernama Luke Ruehlman, di usianya yang baru menginjak dua tahun dan belum memiliki banyak pengalaman hidup, ia mampu menceritakan secara detail tentang kehidupan seorang wanita bernama Pam, bahkan ia mengatakan bahwa dirinya sendiri adalah reinkarnasi dari wanita tersebut. Erica Ruehlman (Ibu Luke) tidak tahu bagaimana dan darimana anaknya mengetahui nama tersebut, Awalnya ia hanya menduga bahwa apa yang dikatakan anaknya sekedar merupakan imajinasi dari temannya saja.
Segalanya menjadi semakin jelas tatkala Erica menanyakan langsung kepada anaknya tentang darimana ia tahu nama tersebut dan kenapa ia begitu menyukainya. Anak yang baru berusia dua tahun itu kemudian bercerita kepada orangtuanya bahwa di kehidupan masa lalu dia biasa dipanggil Pam, seorang gadis berambut hitam. “Saya bilang, ‘apa yang kamu maksud dengan saya dulu?’, Dia menjawab, ‘Yah saya dulu seorang gadis, tetapi sudah meninggal, Aku pergi ke surga dan bertemu Tuhan, akhirnya Tuhan mendorongku kembali ke dunia. Ketika Aku bangun, Aku adalah seorang bayi dan Anda memberiku nama Luke,” Erica Ruehlman mengatakan kepada Fox 2.


Dia lanjut menanyakan kepada anaknya, bagaimana Pam meninggal? “Dia menatapku dan berkata, ‘Ya saat itu terjadi kebakaran, dan ia membuat gerakan tangan seperti mau melompat dari gedung,” Kata Erica. Luke terus menjelaskan bahwa Pam meninggal di sebuah gedung yang tinggi dan melakukan perjalanan kereta di Chicago. Ibunya semakin penasaran, karena sebelumnya keluarga tidak pernah mengunjungi kota atau tempat yang dijelaskan anaknya itu.
Sebuah pencarian di internet mengungkapkan bahwa kebakaran di hotel kota Paxton telah menewaskan 19 orang pada tahun 1993, termasuk seorang wanita berusia 30-an bernama Pam Robinson. Sejak saat itu, keluarga termasuk neneknya Lisa Trump yakin bahwa cerita dari anaknya bukan sekedar kebetulan semata. Luke kemudian tampil di sebuah acara bernama Ghost Inside My Child untuk menguji kebenaran yang dikatakan Luke. Ia diberikan beberapa foto dan diminta untuk mengambil salah satu beserta alasannya. Dia mengatakan, “Ya, Aku tidak mengenal siapapun. Tapi, Aku ingat ketika foto ini adalah yang pertama diambil. Dia menjawab dengan benar,” Ibunya berkata.


Ada seorang anak, bernama Tang Jiangshan yang lahir pada tahun 1976 di Dong Fang, Kecamatan Gan Cheng, propinsi Hai Nan, China. Sewaktu berumur 3 tahun, tiba-tiba ia mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian. Pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.” Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.

Selain itu, Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan, konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kian yang digunakan oleh penduduk kota Dong Fang. Bayangkan, seorang bocah baru berumur beberapa tahun (balita), bagaimana bisa?

Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak orang tuanya agar membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akhirnya sang ayah menurutinya, dan mereka pun pergi menuju tempat yang dimaksud. Yaitu desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou.

Tang Jiangshan langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya.
Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya. Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.

Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang. Semua kejadian ini telah membuat takjub kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari 2 masa kehidupan” ini, Tang Jiangshan, memiliki 2 rumah dan 2 pasang orang tua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao. Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.
Kisah ini sempat dimuat beberapa media lokal, termasuk Majalah Femina Dunia Timur. Para editor majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.


Gus Taylor baru berusia 18 bulan ketika dia mulai mengatakan bahwa nama sebenarnya adalah Augie. Di dalam keluarganya, Augie adalah nama salah seorang kakek mereka yang telah meninggal dunia. Ketika ditunjukkan sebuah foto keluarga, Gus dengan tepat menunjuk kakek Augie. Ketika keluarganya meminta balita itu untuk menceritakan kehidupan kakek Augie, dengan lancar Gus menceritakan secara mendetail pengalaman hidup kakek Augie, termasuk sebuah rahasia lama yang dipendam oleh para orangtua di keluarga itu. Rahasia mana bahkan tidak pernah sekalipun diungkapkan kepada orangtua Gus yaitu tentang adik perempuan kakek Augie yang menjadi korban pembunuhan dan mayatnya dibuang di pantai San Francisco puluhan tahun yang lalu.


Sejak usia dua tahun, Cameron Macauley telah mengatakan pada ibunya bahwa dia berasal dari sebuah pulau bernama Barra yang terletak di pantai barat Skotlandia. Macauley juga bercerita tentang sebuah rumah bercat putih di sebuah pantai dekat lapangan terbang. Selain itu dia juga mengatakan mempunyai anjing berwarna putih hitam dan nama ayahnya di kehidupan sebelumnya adalah Shane Robertson yang meninggal ditabrak mobil.
Karena anaknya sering merengek minta diajak ke Barra dengan alasan kangen kepada ‘ibunya yang lain’, Macauley pun dibawa naik pesawat ke Barra. Dan benar saja, keluarga Macauley menemukan sebuah rumah bercat putih di dekat lapangan terbang yang terletak di pinggir pantai. Rumah itu adalah milik seseorang bernama Robertson dan memang benar keluarga itu dulu memiliki seekor anjing putih hitam yang kini sudah mati. Macauley kecil juga hafal dengan lorong-lorong dan ruangan-ruangan dalam rumah besar itu. Cerita tentang reinkarnasi Macauley didokumentasikan dalam sebuah acara di TV Inggris yang menjadikannya salah satu kisah reinkarnasi terbaik.


Seorang anak berusia 4 tahun bernama Edward Austrian mempunyai phobia hari mendung dan awan kelabu. Selain itu balita ini juga mempunyai masalah dengan tenggorokannya dan sering mengeluh kesakitan. Setiap kali tenggorokannya terasa sakit, Edward selalu mengeluh, “Terkena tembakan itu sakit”. Edward kemudian menceritakan pengalamannya secara mendetail ketika di kehidupan sebelumnya dia bertugas sebagai tentara saat perang dunia I dimana akhirnya dia tewas karena terkena tembakan di tenggorokan.
Di hari ketika dia tewas, mendung kelabu sedang menyelimuti. Awalnya dokter mengira anak ini terkenal amandel, tetapi setelah diperiksa ternyata di tenggorokannya terdapat kista yang cukup besar. Anehnya, setelah Edward menceritakan cerita tentang kehidupan sebelumnya, tiba-tiba kista itu menghilang dengan sendirinya. Dokter menyatakan tidak tahu bagaimana tiba-tiba kista yang tumbuh di tenggorokan balita itu tiba-tiba bisa hilang. Karena menurut pengalaman sang dokter, kista tidak mungkin menghilang dalam semalam. Apakah ini bisa menjadi bukti reinkarnasi itu ada?



Kisah spektakuler yang kontroversial tentang Dorothy Eady dimulai dari sebuah tempat di London, Inggris, saat ia berusia 3 tahun.
Dalam sebuah insiden, Dorothy kecil terjatuh dari lantai atas rumahnya. Ia mengalami koma dan akhirnya tim dokter yang merawatnya menjatuhkan vonis meninggal dunia pada balita kelahiran 16 Januari 1904 itu. Saat itu tanda-tanda kehidupan dan seluruh organ vital Dorothy memang berhenti beraktivitas. Tiada yang tahu bagaimana terjadinya, namun sekian saat setelah tubuh Dorothy akan disemayamkan, ternyata anak perempuan kecil itu tiba-tiba bangkit kembali dari kematian dalam kondisi segar bugar. Seluruh keluarga terperanjat. Namun, tak ada yang tahu bahwa sebuah pintu dimensi dari masa lalu telah terbuka dan sebuah jiwa dari masa Mesir Kuno merangsek masuk ke tubuh Dorothy kecil yang hampir kaku.
Namun sejak vonis kematiannya, Dorothy Eady yang hidup kembali itu memiliki kepribadian yang berbeda sama sekali dengan Dorothy Eady yang dikenal ayah ibunya. Bocah tiga tahun ini memiliki kepribadian yang jauh lebih dewasa dan senantiasa bermimpi tentang kuil-kuil Mesir Kuno. Ia selalu berkisah tentang Mesir Kuno, dinasti Firaun Seti I dan mampu mendeskripsikan kehidupan di sekitar kuil Mesir Kuno seribu tahun sebelum masehi. Dorothy Eady juga kerap menuntut ayah ibunya untuk memulangkannya ke tempat tinggalnya. Ayah dan ibunya yang keturuan Irlandia itu sama sekali tak mengerti maksud putri mereka tentang "pulang ke tempat tinggalnya".
Sejalan bertambahan usia, Dorothy Eady semakin berminat dan tertarik pada literatur dan semua hal yang berbau Mesir. Maka suatu ketika ia diajak berkunjung ke British Museum di London, Dorothy Eady begitu tergila-gila dengan ruang pamer benda-benda peninggalan Mesir Kuno. Ia merasa bahwa semua peninggalan Mesir Kuno itu adalah bagian dari kehidupannya. Ia menciumi patung-patung Dewa Mesir, memeluk peti-peti mummy dan bertingkah aneh dengan suaranya tiba-tiba lebih berat dan sarat kerinduan ketika berkata "ini adalah bagian dari keluarga dan rumahku!"

Ia kemudian menyewa tempat tinggal di dekat British Museum dan bergaul dengan Ernest A Wallis Budge seorang kurator dan pakar Mesir di museum tersebut. Ia memperdalam kajian hiroglif dan sejarah Mesir Kuno.
Para pakar di British Museum dan ahli Mesir Kuno terperanjat akan pengetahuan dan kemahiran Dorothy dalam menuliskan dan menerjemah hiroglif Mesir Kuno dan kedalaman pengetahuannya tentang detail kuil-kuil Mesir Kuno dari zaman Firaun Seti I. Padahal Dorothy sama sekali tidak pernah belajar dan dibimbing dalam hal tersebut, namun kemampuan itu muncul begitu saja dengan sangat mengagumkan.
Dorothy sendiri mengaku dirinya adalah titisan dari seorang biarawati pelayan kuil Osiris di Abydos yang pernah hidup di masa antara 1320–1200 sebelum Masehi. Ia merasa telah bereinkarnasi dalam tubuh Dorothy Eady. Setelah menikah dengan seorang pemuda Mesir (1933) ia pun mencapai tujuan yang sejak kecil menghantuinya: kembali ke kuil Osiris dan menjejak kaki kembali di tanah Mesir!
Keahlian Dorothy yang luar biasa tentang Mesir Kuno melebihi pengetahuan para sarjana tentang Mesir. Hal ini kemudian menuntunnya pada perjalanan ke Mesir. Ia kemudian mendapat pekerjaan sebagai asiten arkeolog dalam penggalian di situs Giza di Kairo, dan sering dipekerjakan oleh para ahli yang memperdalam kebudayaan tentang Mesir Kuno. Ia melakukan itu selama dua puluh tahun lebih.
Dorothy Eady pernah ikut sebagai pembantu utama dalam proyek penelitian Dr Selim Hassan yang kemudian mempublikasikan Penggalian Situs Giza. Ia pernah juga bekerja pada Dr Ahmed Fakhry sebagai konsultan dan asisten pada penelitian piramid di Dahshur. Dalam dua studi dan penggalian situs Mesir kuno ini perannya sangat menonjol dan sungguh mengagumkan kedua pakar Mesir kuno itu. Dorothy sangat memahami budaya dan arsitektur serta sistem pemujaan dewa-dewa di zaman Mesir Kuno. Ia memberikan gambaran yang detail, menerjemahkan hiroglif dengan mudah, dan memberi saran-saran ilmiah yang ternyata sejalan dengan fakta sejarah yang kemudian ditemukan para ahli Mesir.

Dari berbagai pengalaman kerja dengan para pakar kelas dunia ini ia pun semakin populer di kalangan peneliti budaya Mesir Kuno. Bahkan kisah hidup Dorothy Eady yang berganti nama menjadi Omm Sety (yang artinya ibunda Seti) menarik perhatian dunia. Kisahnya sudah dibukukan dan difilmkan sebagai fenomena sebuah reinkarnasi!
Dorothy memang menghabiskan masa tuanya di kuil Osiris di Abydos, dan menjadi penjaga kuil kuno tersebut, karena kemampuan dan keahliannya tentang Mesir Kuno yang amat spektakuler. Apakah Dorothy memang reinkarnasi dari seorang wanita yang pernah hidup ribuan tahun lalu di sebuah kuil di Mesir?
Sejak bangkit kembali dari "kematian", Dorothy Eady kemudian menjadi sorotan publik. Menjadi satu bukti tentang teori reinkarnasi. Keterkejutan dunia karena Dorothy di bawah usia 3 tahun dan Dorothy di atas 3 tahun ternyata adalah dua pribadi yang berbeda dalam satu tubuh. Dihubungkan oleh sebuah insiden yang membuka pintu dimensi dunia astral dan dunia nyata.

Walau sebagian orang tak yakin akan teori reinkarnasi, setidaknya masih menyisakan tanya dari mana semua pengetahuan Dorothy Eady tentang detail Mesir Kuno? Ia sangat mahir menerjemahkan hiroglif Mesir Kuno tanpa pernah belajar. Bisa memberikan gambaran tepat tentang beberapa detail kuil Osiris di Abydos yang dibangun pada dinasti Firauan Seti I.
Sejak lama Dorothy Eady telah sering memimpikan sebuah kuil di wilayah Abydos, Mesir dekat Sungai Nil. Ia mengaku telah melakukan perjalanan astral lewat dunia mimpi ke berbagai sudut kuil tersebut. Anehnya, walau belum pernah berkunjung ke sana, Dorothy bisa memberikan beberapa detail kuil Osiris dan Firaun Seti di Abydos dengan sempurna.
Keinginan "kembali" ke Mesir, mendorong sosok reinkarnasi di tubuh Dorothy Eady mencari jalan untuk meuwujudkan semua keinginannya. Belakangan setelah cukup dewasa, ia pun pasca Perang Dunia Pertama di tahun 1933, ia menikah dengan seorang pemuda Mesir dan mendapat seorang anak tunggal yang diberi nama Seti. Sejak itu ia merubah namanya menjadi Omm Sety (Um Seti). Setelah menikah ia tinggal di Mesir dan bekerja pada bidang arkeologi dan sejarah. Selama 19 tahun tinggal di Kairo, Mesir, ia belum sempat berkunjung ke Abydos.

Pada kurun tahun 1953, di usia akhir 49 tahun, ia pun untuk pertama kali melakukan kunjungan ziarah ke kuil Firaun Seti di Abydos yang juga tempat makam dewa Osiris Mesir kuno. Beberapa tahun kemudian, ia dipindahtugaskan ke Departemen Purbakala Mesir sebagai asisten khusus. Saat itulah ia mendirikan rumah yan tak jauh dari situs Abydos.
Keinginan yang kuat setelah mengabdi dan mendedikasikan semua pengetahuannya akan Mesir kuno terutama tentang kuil Firaun Seti I dan Osiris di Abydos, selama lebih dari 20 tahun, Dorothy Eady yang bersalin nama menjadi Omm Sety pun kembali ke Abydos di tahun 1956.
Sejak saat itu, ia setiap hari selalu berada di lokasi situs Abydos, terutama di kuil Firaun Seti I (Pharaoh Sety I) dan Kuil Osiris. Ia menghabiskan masa tua sampai akhir hayatnya di kuil bangunan Mesir kuno itu. Mengabdikan diri pada pelestarian adat budaya zaman Mesir kuno, ia menjadi perawat tetap kuil tersebut, dan melakukan ritual yang bahkan sudah tidak diketahui oleh orang-orang Mesir kini.

Menurut sejumlah pakar dan ahli sejarah Mesir kuno, sebagai titisan biarawati pemuja Osiris ia adalah satu-satunya bukti hidup yang masih mempraktikkan ritual kuno yang hanya ditemukan lewat hiroglif kuno usia ribuan tahun. Dorothy Eady mempraktikkan ritus agama Mesir kuno tersebut yang membuat ahli kagum sekaligus mengakui detail penguasaannya akan kebudayaan Mesir kuno.
Tahun 1973, Dorothy yang berusia 69 tahun meninggalkan wasiat penting pada pejabat berkompeten atas kuil Abydos. Ia memohon pemerintah dan para pegawai di situs purbakala itu bersedia memakamkan jasadnya kelak di dekat kompleks situs kuil Firaun Seti dan Kuil Osiris, Abydos, agar kematian keduanya tenang.
Delapan tahun kemudian di usia 77 tahun (1981), Dorothy Eady alias Omm Sety wafat dalam damai. Sesuai wasiatnya, pemerintah setempat memakamkannya di belakang situs kuil Firaun Seti I di Abydos. Sebuah penghargaan tertinggi pemerintah dianugerahkan kepadanya sebagai pakar ahli Mesir Kuno zaman Dinasti kesembilan belas Firaun Seti.

Laporan tentang reinkarnasi memang bukan semata terjadi pada Dorothy Eady. Banyak juga orang yang sering merasa bahwa ia adalah titisan dari orang yang pernah hidup di masa lalu. Namun ia memang menjadi fenomena reinkarnasi yang spektakuler dan kontroversial.
Atau mungkin Anda atau kerabat Anda sendiri pernah mengalamai perasaan seolah-olah sudah pernah berkunjung ke suatu tempat, namun tak bisa menjelaskan kapan dan bagaimana. Atau bisa mengetahui suatu tempat yang sama sekali belum pernah Anda kunjungi, atau merasa pernah mengalami suatu pengalaman di masa ratusan tahun lalu? Ada ahli yang menyebutnya "Deja vu" atau sebagaian lagi menyebutnya "delusi atau waham", bahkan ada yang mengatakan mengalami proyeksi astral di bawah sadar. Semua itu adalah bagian dari misteri semesta.

Kejadian lain yang mungkin menarik perhatian dunia, selain kasus Dorothy Eady yang sangat berjasa pada penelitian tentang Mesir, adalah catatan tentang gadis Inggris dari keluarga Ockenden. Ia pernah dirawat seorang dokter ahli terapi hipnotis Arnall Bloxham.
Selama dua jam dihipnotis, Ockenden menuturkan bahwa ia adalah titisan seorang lelaki yang hidup di masa purba. Anggota masyarakat kuno yang masih menganut ritual merajah tubuh dan menyakiti diri sendiri. Serta menunjukkan status dengan hiasan gerigi binatang liar yang buas. Ia bisa memberikan gambaran budaya kuno itu.
Sementara itu, pasien lain di bawah pengaruh hipnotis berkisah bahwa ia adalah reinkarnasi anak Raja Charles I (1600-1649) dan Ratu Henrietta Maria (1609-1669). Walau latar belakang si pasien tidak pernah belajar bahkan mengenal sejarah Inggris, ia bisa menuturkan beberapa detail kastil Raja Charles I yang jarang diketahui umum. Ia juga bahkan menjabarkan soal kisah hidup Charles II.

Peristiwa reinkarnasi lainnya ada dalam catatan dokter psikiater dan penulis novel Arthur Guirdham. Seorang pasiennya bernama Ny Smith mengaku sejak usia 10 tahun kerap dihantui mimpi bahwa ia pernah hidup sebagai istri pendeta kaum Chatar di abad ke-13.
Saat dalam perawatan, ia bisa menceritakan detail pembantaian massal terhadap kaum Cathar di Eropa karena diangap sebagai aliran sesat dari agama Kristen. Ny Smith menyebutkan bahwa banyak pendeta Cathar yang dibunuh dan dibakar. Ia sendiri mengaku diikat massa dan dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu bakar. Ia juga menggambarkan detail pakaian, struktur bangunan, dan peradaban di masa itu.
Sang dokter melakukan penelitian detail dan melakukan kroscek terhadap pengakuan si pasien. Ia terkejut ketika menemukan sebuah fakta sejarah yang sejalan dengan penuturan Ny Smith yang sama sekali tidak paham sejarah kaum Cathar.
Dari manakah para pasien ini mendapatkan informasi detail yang bahkan hanya tertulis di literatur yang nyaris tak pernah dipublikasikan untuk awam? Apakah mereka benar-benar mengalamai peristiwa itu di masa lalu dan bereinkarnasi ke jasad hidup manusia masa kini? Ataukah pengetahuan itu bisa muncul begitu saja? Sejumlah ahli dan peneliti masih mencoba mengurai misteri besar ini!


seorang balita bernama James Leininger mempunyai kisah kehidupan masa lalu atau kisah reinkarnasi yang akan membuat Anda terkejut. Di usia yang sangat muda, James Leininger, tiba-tiba teringat akan kehidupan sebelumnya sebagai pilot perang angkatan udara Amerika. Hal tersebut bermula ketika James diberikan hadiah mainan pesawat terbang. Semenjak itu ia menjadi terobsesi dengan pesawat terbang, dan sering mengalami mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia melihat jelas pesawat perang, serangan peluru dan kecelakaan yang menakutkan. Hal tersebut pun kemudian ia ceritakan kepada orangtuanya.
Kisah berlanjut. Saat berusia 3 tahun, ia menonton acara TV anak-anak soal pesawat. Tiba-tiba ia memberitahu dengan jelas bagian pesawat, perawatannya dan prosedur sebelum terbang dengan baik dan benar. Ia juga menjelaskan ke ayahnya kalau ia terbang dari landasan kapal besar bernama Natoma dan punya co-pilot bernama Jack Larson. Rasa penasaran pun menyelimuti sang ayah. Ayah James kemudian mencari tahu mengenai kebenaran cerita dan mimpi yang dialami oleh James. Dan ternyata ia menemukan fakta soal Natoma dan berhasil mencari keberadaan Jack yang ternyata masih hidup.

Kemudian ia menceritakan kepada ayahnya kalau ia meninggal di Iwo Jima. Sampai akhirnya sang ayah menemukan satu cerita yang hampir sama pada pilot bernama James M. Huston Jr. yang meninggal pada peristiwa tersebut. Ia segera menghubungi keluarga pilot tersebut dan memberikan gambar pesawat James yang sering digambar anaknya. Faktanya, adik pilot tersebut mengirim foto pesawat asli yang dikirim angkatan udara setelah saudaranya meninggal. Dan foto dengan gambar tersebut ternyata sama persis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar