Kamis, 02 Juni 2016

Sesuatu Yang Berharga

Kisah Inspiratif Elang Dan Kalkun
Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada,
kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas.

Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang.

Kalkun : Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Karena Perut saya Telah Berbunyi.

Elang : Kedengarannya ide yang bagus.

Jadi kedua burung melayang turun kebawah, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung,namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya,

Sapi : Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini.

Ajakan ini membuat kedua burung terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya.

Elang : Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami..?

Sapi : Oh, kami punya banyak makanan disini, Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan.

Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani.

Sapi : Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami, kami sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan.

Kalkun menjadi lebih bingung,

Kakun :
Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan..?

Sapi : Tepat sekali! tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal.

Elang dan Kalkun menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.

Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini.

Kalkun : Mungkin kita harus tinggal di sini, kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah kita bangun, Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup.

Elang juga goyah dengan pengalaman ini,

Elang : Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya rasa semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa imbalan,disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik.

Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana ke depannya.

Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanks giving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk pergi dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang.

Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanks giving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.

Arti Dan Makna Dari Cerita Ini Adalah :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar